Kabupaten Purbalingga mulai tahun 2008 merupakan buat membangun dirinya selaku pusat manufaktur rambut serta bulu mata palsu kedua di dunia, sehabis Gwangju, Korea Selatan. Purbalingga saat ini mempunyai 18 industri manufaktur serta rambut bulu palsu, seluruh tiba dari modal asing, serta sudah meresap 30. 000 pekerja.
Keyakinan itu, bagi Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko, timbul minggu kemudian kala ia diundang oleh para pengusaha Korea Selatan mendatangi beberapa wig- membuat industri di Korea Selatan.“ Dari hasil kunjungan itu, aku yakin industri wig Purbalingga merupakan industri ramput palsu no satu di Indonesia, dan kedua di dunia sehabis Gwangju,” katanya, Sabtu( 12/ 7).
Kabupaten Purbalingga keberhasilan pemerintah menarik investor asing dari industri wig, katanya, dapat jadi citra tertentu untuk Purbalingga yang cuma diketahui selaku satu kota kecil di Jawa Tengah.“ Gambar ataupun citra selaku kota rambut palsu, paling tidak hendak jadi ikon tertentu untuk kota kecil semacam Purbalingga ini,” lanjutnya.
Dalam perihal pemasukan, Bupati Purbalingga mengakui, keberadaan 18 investor asing nyaris tidak terdapat kontribusinya terhadap Purbalingga, tidak hanya cuma pajak bumi bangunan. Sisanya dari pajak ekspor buat tiap produk diekspor ke negara- negara lain, banyak dinikmati oleh pemerintah pusat.
Tetapi, PMA merupakan 18, katanya, dapat membagikan jalur keluar dari kekacauan yang dirasakan pengangguran sepanjang ini Purbalingga. Oleh sebab itu, kami senantiasa menunjang investasi asing yang bisa membagikan lapangan kerja dalam jumlah besar.“ Misalnya, semacam saat ini, sudah meresap 30. 000 orang dalam pembuatan wig industri,” katanya.
Kepala Humas Pemkab Purbalingga Djoko Triwinarso berkata, tidak hanya 18 asal luar negara Korea Selatan bergerak di bidang usaha pembuatan wig, Purbalingga pula mempunyai satu lagi PMA dari Jepang bergerak dalam usaha pembuatan alat- alat kayu.
Dari 19 PMA, lanjutnya, sudah tingkatkan nilai investasi asing sepanjang tahun pada tahun 2007 kemarin Purbalingga, yang naik jadi Rp 39 miliyar, ataupun naik dekat 37 persen dibanding dengan tahun lebih dahulu. Sepanjang tahun 2002- 2007 saja, Kabupaten Purbalingga disetujui 7 proyek PMA dengan nilai 6830000000 dolar AS, serta saat ini bisa sediakan lapangan kerja buat 3726 orang. dn- Buruh_Rambut
Bertepatan, Purbalingga sudah melaksanakan 7 proyek lain FDI senilai US$ 7725000000 serta sudah sediakan lapangan kerja untuk 3. 433 orang.“ Sebagian besar seluruh proyek asing, rata- rata orang bisa meresap 575 pekerja. Jumlah itu jauh di atas rata- rata kerja di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Jakarta,“ jelasnya.